SEJUTA DOLAR GUBAHAN PERANG
Pagi ini ku sambung kembali jiwa yang patah.
Dengan nafas terengah-engah kan ku buat jiwamu berlutut pasrah.
Sejuta dolar syair dendam terdalam.
Ku balas dengan triliun dolar puisi yang kelam.
Puisi ku hunuskan, kau pun tertunduk diam.
Syair kau teriakkan, aku terajam menghilang.
Miris!
Saling serang dengan kata-kata.
Menjelma musuh selamanya.
Tapi aku lelah ndess.
Kapan kita nge-mie ayam bareng lagi
Seperti dulu?
Mie ayam kuwu? Kan.
Maukah kita saling bunuh!
Membunuh virus benci yang terlanjur keruh.
Agar kisah kita kembali utuh sebelum terlanjur jauh.
Ndess, hilangkan jengah dan janganlah pongah!.
Kesini.
Santai.
Berpuisi.
Tanpa tapi.
Lalu bernafaslah.
Kemudian menikah.
Denganku di atas bentangan surga yang kita bangun dengan asah asih asuh.
Faizin Absárina
( 07:50 am - Getas, 06-07-20 )
Komentar