ELEGI MALAM SUNYI "TAK BERTEPI"
Dalam mencekamnya malam, kidung mendung kembali berdengung.
Gemuruh rindu yang menyala-nyala dari balik kebunku yang rindang.
Terdengar rintihan kekasih yang mengerikan pendengaran.
Dapatkah ku rengkuh kembali jiwamu.
Mampukah jauhnya ku tempuh.
Dan kepada raganya untuk kembali ku sentuh.
Bercerita mengenai keberadaanmu.
Meriuhkan jiwa yang tenang nan tentram.
Memporak-porandakan rindangnya perasaan.
Merubah kesuburan menjadikannya kemarau berkepanjangan.
Jatuh menangisi dan tersungkur.
Nyawamu yang memaksa menyusup ngawur.
Mencipta raga dan jiwa yang tak pernah akur.
Apa jadinya jika kau tak angkat kaki.
Bagaimana jika engkau terus begini.
Mungkin saja hidup ini bak elegi tak bertepi.
Menjelma pulau-pulau tak berpenghuni yang hampir mati.
Pergilah kasih.
Jangan hanya singgah.
Jangan berdiam disini.
Aku enggan kita ber-elegi.
RIN Abasárina
( 11:35 pm - Getas, 2020-07-26 )
Komentar