Usai penantian yang riak riuh
Sembilan bait puisi yang telah terengkuh
Lahirlah sebait syair tuhan yang rinai teduh
Lahirnya dengan tenang namun gemuruh
Disambut dunia dengan rinai subuhNya
Berpijar tangis bahagia di dahan griya
Sebait puisi suci dari tangan Tuhan
Bersiap membangun cinta hingga hari pembalasan
Lahirnya lirih begitu indah
Leluasa melihat dunia tanpa gundah
Gemuruh doa tersurat indah
Mendoakan sang putri semoga berkah
Ia tak berdosa
Pun tak bernoda
Tangisan puisi lirih
Kepadanya pertama kali merintih
Menggerayang dengan pelan
Tak butuh dunia hanya pelukan
Berjalan perlahan
Selamat sampai tujuan
Barokah
Amanah
Diridhoi
Dicintai
Kembali
Faizin Abasárina
( 04:00 am, Bomo-Getas, 2020-07-25 )
Komentar