JANGAN SEDIH, MENTARI YANG INDAH!
Mentari menyendiri hari ini.
Menggerutu tubuhnya memikirkan pelangi.
Cahaya yang renta menjadikannya gulita.
Mentari bahagia kini berteman lara.
Mentari ceria kini diterpa duka.
Mentari muda menjelma tua renta.
Sungguh nestapa nasib Mentari.
Dulu hingga kini derita tak bertepi.
Ku harap hanya sebatas mandat, bukan tuk menetap.
Bukan dia mengantar musibah.
Melainkan Tuhan titip amanah.
Mentari hanya menepi, kehendak Tuhan, kan pulih kembali.
Untuk mentari ku hantarkan buket bunga.
Untuk mentari ku susunlah prosa asmaranda.
Untuk mentari jangan sendiri, ku cipta puisi sepenuh hati.
Bangunlah dan beranjak.
Sembuhlah dan bersajak.
Terbanglah dan bersinar.
Cintaku untukmu.
Hatiku singgasanamu.
Nyawaku buah hatimu.
Mentari, peganglah tanganku.
Janganlah risau, Usah kau ragu.
Kau dan aku Raja dan Ratu.
Faizin Absárina
( 12:30 pm - Demak Kota, 20-07-05 )
Komentar